Setelah keputusan untuk menutup Apex Legends Mobile, EA kini mempertimbangkan strategi baru untuk memperkuat kehadirannya di pasar game mobile. Penutupan game ini mengejutkan banyak pemain karena Apex Legends Mobile sempat mendapatkan antusiasme tinggi sejak perilisannya, terutama di kalangan pemain yang menginginkan pengalaman battle royale berkualitas konsol di perangkat mobile. Meski mendapatkan pujian untuk grafis dan gameplay yang serupa dengan versi PC dan konsolnya, beberapa masalah terkait pembaruan dan optimasi konten akhirnya memengaruhi keputusan EA untuk menghentikan game ini. Kini, EA tengah memikirkan pendekatan berbeda dalam mengembangkan game mobile agar lebih sesuai dengan kebutuhan dan harapan pemain.
EA tampaknya ingin fokus pada pengembangan jangka panjang yang lebih berkelanjutan untuk game mobile berikutnya. Keputusan untuk menutup Apex Legends Mobile menunjukkan bahwa EA menyadari pentingnya menghadirkan pengalaman bermain yang stabil, dengan pembaruan konten yang rutin dan seimbang untuk menjaga minat pemain. EA kemungkinan akan lebih selektif dalam memilih proyek mobile berikutnya, memastikan bahwa setiap game baru dapat memenuhi ekspektasi pasar. Fokus ini termasuk peningkatan frekuensi pembaruan dan optimalisasi yang lebih efektif untuk perangkat mobile.
Selain itu, EA diprediksi akan lebih banyak berinvestasi dalam genre-genre yang telah terbukti berhasil di pasar mobile, seperti role-playing games (RPG), strategi, dan simulasi yang sering kali memiliki tingkat keterlibatan lebih tinggi dibandingkan dengan game battle royale. EA telah meraih kesuksesan besar dengan game seperti The Sims Mobile dan FIFA Mobile, yang menawarkan pengalaman bermain lebih santai dan berfokus pada gameplay jangka panjang. Dengan membangun portofolio mobile yang lebih luas di luar battle royale, EA dapat menarik lebih banyak segmen pemain sekaligus mengurangi risiko dari satu genre saja.
Kerja sama dengan studio-studio pengembang mobile lokal atau berpengalaman juga menjadi salah satu strategi yang mungkin akan lebih digiatkan oleh EA. Mengandalkan tim pengembang yang memiliki pemahaman mendalam tentang dinamika pasar mobile dapat membantu EA meluncurkan game yang lebih sesuai dengan tren dan selera pemain di setiap pasar regional. EA bisa mempertimbangkan untuk mengadopsi pendekatan hybrid, dengan menggabungkan pengalaman pengembangan konsol mereka dengan spesialisasi dari studio mobile, demi menghadirkan konten berkualitas tinggi yang lebih ramah perangkat mobile.
Pada akhirnya, penutupan Apex Legends Mobile adalah langkah evaluasi bagi EA untuk memahami kebutuhan dan harapan komunitas game mobile secara lebih mendalam. Meski kehilangan game populer seperti ini, EA tampaknya siap merancang ulang strateginya agar lebih adaptif dan berorientasi pada pengalaman pemain mobile yang optimal. Dengan pendekatan yang lebih fokus, kolaboratif, dan strategis, EA memiliki peluang untuk kembali memasuki pasar mobile dengan kesuksesan yang lebih besar di masa depan.